Pekerja Indonesia belum siap hadapi era digital

Pekerja Indonesia belum siap hadapi era digital

Rabu, 12 April 2017 10:33 Reporter : Fauzan Jamaludin
Davina Yeo, Chief Operating Officer, Microsoft Indonesia. ©2017 Merdeka.com
Merdeka.com - Microsoft baru-baru ini menyelesaikan hasil dari surveinya mengenai kesiapan pekerja Indonesia menghadapi era digital. Survei itu diikuti 4.200 karyawan professional dari 14 negara di Asia.
Dari jumlah itu, 312 responden di antaranya asal Indonesia. Hasil dari survey itu menyebutkan bahwa karyawan di Indonesia tidak merasa dipersiapkan untuk menghadapi kebutuhan pekerja di era digital.
"Asia telah menjadi kawasan yang paling terhubung - dengan lebih dari setengah dari semua koneksi mobile dunia akan berasal dari Asia pada 2021, sehingga organisasi perlu memikirkan kembali bagaimana mereka memberdayakan tenaga kerja mereka dengan budaya, kebijakan, infrastruktur dan perangkat yang tepat untuk memaksimalkan potensi mereka," ujar Davina Yeo, Chief Operating Officer, Microsoft Indonesia di Jakarta, Selasa (11/4) kemarin.
Berdasarkan hasil survey jika dijabarkan saat ini 85 persen responden dari Indonesia menganggap dirinya merupakan pekerja mobile dan menghabiskan setidaknya 20 persen waktu mereka di luar kantor untuk bekerja, hanya 58 persen merasa dipersiapkan oleh budaya organisasi dan manajer mereka untuk dapat bekerja sama secara produktif dan kolaboratif.
Selain itu, hanya 38 persen responden setuju bahwa kepemimpinan organisasi mereka berkomitmen untuk memastikan setiap karyawan termasuk dalam rencana untuk meningkatkan kemampuan digital di lingkungan kerja.
"Maka, sangatlah penting bagi para pemimpin bisnis untuk mengevaluasi dan menerapkan perubahan untuk melawan tantangan budaya dan manajemen yang menghambat karyawan untuk bekerja secara lancar dari mana pun mereka berada, yang nantinya dapat menghambat pertumbuhan dan kemajuan organisasi di era digital," jelas dia. [idc]

ConversionConversion EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng